rumahhijaurakyat.com, Balikpapan – Sebuah destinasi kuliner hadir di wilayah Barat Kota Balikpapan, tepatnya di Kelurahan Baru Ilir, di samping Bunsay Plaza Kebun Sayur. Tempat ini bukan sekadar lokasi untuk mencicipi makanan, melainkan ruang interaksi sosial yang menghadirkan suasana santai, cita rasa lokal, dan semangat pemberdayaan masyarakat.
Wisata kuliner yang sudah berjalan lebih satu tahun ini, langsung mencuri perhatian warga sekitar. Pengunjung dari berbagai kalangan, mulai dari keluarga, pasangan muda, hingga komunitas, datang silih berganti menikmati suasana yang nyaman dan hangat. Keberadaan tempat ini jelas menambah warna baru dalam pilihan hiburan malam di Balikpapan, khususnya bagi mereka yang ingin melepas penat tanpa harus pergi jauh kei pusat kota.
Berbagai stan makanan berjajar rapi menawarkan ragam kuliner khas Balikpapan, dari jajanan modern hingga makanan tempo dulu yang kini mulai sulit ditemukan. Beberapa di antaranya bahkan merupakan resep turun-temurun yang diwariskan antar generasi.
“Kami ingin mengangkat kembali makanan khas yang hampir punah. Banyak anak muda yang belum tahu makanan-makanan tradisional ini,” ujar M. Yusup, pengurus LPM Baru Ilir.
Selain itu, suasana semakin semarak dengan hadirnya live music setiap malam. Pengunjung dapat menikmati lagu-lagu yang dibawakan secara langsung oleh musisi lokal, bahkan bisa memesan lagu sesuai selera. Hiburan ini menambah nuansa hangat dan penuh kebersamaan.
Yang membuat tempat ini berbeda bukan hanya makanannya, tetapi juga semangat sosial di baliknya. Kehadiran wisata kuliner ini menjadi sarana nyata dalam mendukung pertumbuhan UMKM di wilayah Baru Ilir dan sekitarnya. Banyak pelaku usaha kecil yang sebelumnya hanya berjualan dari rumah, kini memiliki wadah yang representatif untuk menjangkau pasar lebih luas.
Anak-anak muda juga turut dilibatkan dalam operasional, mulai dari pengelolaan stan, promosi digital, hingga tim kreatif untuk acara mingguan. Hal ini menjadi bukti bahwa wisata kuliner ini bukan hanya tempat konsumtif, tetapi juga ruang edukatif dan produktif.
Inisiatif ini tak lepas dari peran serta Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Baru Ilir yang aktif menggagas kegiatan pemberdayaan berbasis komunitas. Di bawah kepemimpinan Taufik Qul Rahman, yang juga merupakan anggota legislatif Kota Balikpapan, LPM mendorong kolaborasi lintas elemen untuk mewujudkan wisata kuliner yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kami ingin UMKM lokal tumbuh bersama. Ini bukan hanya soal jualan, tapi soal bagaimana membangun ekosistem ekonomi yang memberdayakan warga,” ujar Taufik dalam salah satu kesempatan.
Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah kelurahan, pelaku usaha, komunitas kreatif, dan masyarakat adalah kunci dari keberhasilan program ini. Ia berharap keberadaan wisata kuliner ini bisa menjadi contoh model pemberdayaan yang bisa direplikasi di wilayah lain di Balikpapan.
Kehadiran wisata kuliner ini membawa angin segar, tidak hanya bagi pecinta makanan, tetapi juga bagi ekonomi lokal. Banyak warga berharap, tempat ini bisa terus berkembang dan menjadi ikon kuliner baru di Balikpapan.
Wisata kuliner Baru Ilir bukan hanya destinasi makan malam biasa. Ia tumbuh sebagai simbol kolaborasi antara rasa, seni, dan semangat gotong royong. Dalam kepulan aroma makanan dan denting musik malam, tersimpan harapan besar: agar Balikpapan tak hanya dikenal sebagai kota industri, tetapi juga sebagai kota yang ramah, hangat, dan penuh cita rasa lokal. (mnr)
Tulis Komentar