Keterangan Gambar : Tampak kondisi rumah warga di RT. 32, kelurahan Muara Rapak yang diusulkan dapat program bedah rumah.
rumahhijaurakyat.com,BALIKPAPAN– Di sudut RT 32, Kelurahan Muara Rapak, Balikpapan Utara, berdiri sebuah rumah sederhana yang kondisinya kian memudar dimakan usia. Dinding kayunya telah lapuk, atapnya bocor di sana-sini, dan lantainya mulai miring. Rumah itu dihuni oleh Itte (64), seorang perempuan lanjut usia yang hidup seorang diri dan bergantung sepenuhnya pada bantuan tetangga.
Selama lebih dari puluhan tahun, Itte menetap di rumah itu. Hidupnya penuh keterbatasan, dengan penghasilan tak tetap dan kondisi fisik yang tak lagi kuat untuk bekerja. Dalam kesehariannya, ia hanya mengandalkan upah jika ada yang bisa dikerjakan untuk tetangga sekitar. Meski hidup dalam kekurangan, Itte tetap bertahan di rumahnya tersebut.
Kondisi Itte tak luput dari perhatian Ketua RT 32, Kahar. Menyadari bahwa warganya itu layak mendapat perhatian lebih dari pemerintah, Kahar pun mengajukan permohonan bantuan bedah rumah kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui jalur resmi di kelurahan.
“Saya sudah bersurat lewat kelurahan, semoga saja ada tanggapan,” ujar Kahar saat ditemui Sabtu (12/7/2025). Ia menegaskan bahwa rumah Itte memenuhi kriteria untuk mendapatkan bantuan, mengingat struktur bangunan yang sudah tidak layak huni serta kondisi sosial dan ekonomi penghuninya yang sangat memprihatinkan.
Program Bedah Rumah sendiri merupakan salah satu inisiatif dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk membantu masyarakat miskin dan rentan dalam memperbaiki tempat tinggal mereka. Melalui program ini, rumah-rumah yang tidak layak huni akan direnovasi agar dapat menjadi tempat tinggal yang sehat, aman, dan nyaman.
Menurut Kahar, selama ini program tersebut memang sudah berjalan di beberapa wilayah di Balikpapan. Namun, ia berharap agar pelaksanaannya lebih merata dan benar-benar menyasar mereka yang membutuhkan. “Banyak rumah warga kami yang butuh perhatian, tapi saya prioritaskan dulu yang paling mendesak. Dan Bu Itte termasuk yang paling membutuhkan bantuan itu,” tambahnya.
Warga sekitar pun mendukung penuh pengajuan ini. Mereka menyatakan bahwa Itte adalah sosok yang selama ini hidup dalam keheningan, tidak pernah meminta-minta, namun sangat layak dibantu. “Beliau tidak pernah mengeluh, tapi kami tahu betul seperti apa kondisi hidupnya,” kata salah satu tetangga.
Kini, harapan tinggal menanti realisasi dari surat yang telah dikirimkan. Kahar dan warga RT 32 berharap bahwa pemerintah provinsi segera menindaklanjuti permohonan tersebut dan turun langsung meninjau kondisi di lapangan.
“Kalau rumah itu bisa dibedah, itu bukan hanya memperbaiki bangunan, tapi juga memberi harapan dan semangat hidup bagi Bu Itte,” tutup Kahar. (War)
Tulis Komentar