Aksi Damai Forum Tiga Ormas: Tolak Ormas GRIB Demi Kondusivitas Balikpapan

$rows[judul]

rumahhijaurakyat.com, Balikpapan, – Ribuan warga yang tergabung dalam Forum Tiga Ormas melakukan aksi unjuk rasa menolak keberadaan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) di Kota Balikpapan pada Rabu (22/01/2025). Aksi ini digelar di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan, Jalan Jenderal Sudirman, Balikpapan Selatan.

Forum Tiga Ormas yang terdiri dari Gerakan Pemuda Asli Kalimantan (Gepak) Kuning, Laskar Pemuda Adat Dayak Kalimantan Timur (LPADKT), dan Bala Pertahanan Adat Kalimantan (BALADIKA) menyampaikan pernyataan sikap menolak keberadaan GRIB yang dianggap tidak sejalan dengan kepentingan masyarakat setempat.

Ketua Gepak Kuning Balikpapan, Suriansyah, menjelaskan bahwa aksi ini bertujuan untuk menyuarakan keberatan masyarakat Balikpapan terhadap kehadiran ormas GRIB. “Pernyataan sikap kami adalah menolak ormas GRIB ada di Kalimantan Timur, khususnya di Balikpapan. Kami mendesak DPRD Provinsi Kaltim, DPRD Kota Balikpapan, Pemerintah Provinsi Kaltim, dan Pemerintah Kota Balikpapan untuk menolak keberadaan GRIB,” tegasnya.


Dalam aksi yang berlangsung damai tersebut, Forum Tiga Ormas juga mengajukan beberapa tuntutan, antara lain:

  1. Meminta aparat penegak hukum dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk tidak memberikan izin terkait keberadaan GRIB di Kalimantan Timur.
  2. Mengajak masyarakat Kaltim, khususnya Balikpapan, untuk bersolidaritas menolak keberadaan GRIB demi menjaga kondusivitas daerah.

Suriansyah juga menyampaikan kekhawatirannya bahwa kehadiran GRIB berpotensi memicu konflik antarormas di Balikpapan. “Kami khawatir kehadiran GRIB dapat mengganggu ketenteraman, keamanan, dan kenyamanan masyarakat,” ujarnya.

Aksi ini juga diwarnai upaya dialog, di mana Haji Danang Eko, salah satu anggota DPRD kota Balikpapan hadir untuk menemui para demonstran. Kehadiran Haji Danang bertujuan untuk menenangkan massa yang ingin bertemu dengan Ketua DPRD Kota Balikpapan.

Menurut Suriansyah, keberadaan organisasi masyarakat (ormas) di Kalimantan harus sejalan dengan kearifan lokal serta berperan aktif menjaga keharmonisan masyarakat. “Eksistensi ormas kedaerahan asli Kalimantan merupakan bagian dari kearifan lokal yang menjaga identitas dan kepribadian masyarakat Kalimantan,” tambahnya.

Ia juga menyoroti sejumlah insiden buruk yang melibatkan GRIB di beberapa wilayah lain, seperti bentrokan dengan ormas Pemuda Pancasila di Blora dan penolakan di berbagai daerah. Catatan ini, menurutnya, semakin memperkuat alasan masyarakat Kaltim untuk menolak keberadaan GRIB.

Suriansyah menegaskan bahwa ormas asli Kalimantan hadir sebagai kontrol sosial yang menjaga keberlangsungan kehidupan masyarakat, melestarikan budaya, serta mencegah tradisi lokal tergeser oleh pengaruh dari luar. Ia menutup pernyataannya dengan menyebutkan bahwa Forum Tiga Ormas siap mengambil langkah lebih lanjut jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.

“Kami tidak akan mundur apabila GRIB tetap berdiri di Kalimantan Timur, khususnya Balikpapan. Jika aparat tidak mengambil tindakan, kami akan bertindak sesuai cara kami,” pungkasnya. (rud)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)