
rumahhijaurakyat.com,Balikpapan – Menyambut bulan Ramadan 1446 Hijriah, Pemerintah Kota Balikpapan melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menggelar Pasar Murah yang berlangsung pada 24 hingga 28 Februari 2025 di Kelurahan Gunung Bahagia, Kecamatan Balikpapan Selatan. Langkah ini diharapkan dapat menstabilkan harga kebutuhan pokok dan meringankan beban masyarakat menjelang bulan suci.
Pasar murah ini merupakan hasil kolaborasi antara TPID, Bank Indonesia, Bankaltimtara, Perumda, serta Pertamina Patra Niaga. Dalam pembukaannya, Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya menyediakan bahan pokok dengan harga terjangkau, tetapi juga menjadi upaya pemerintah dalam mengendalikan inflasi di daerah.
“Kami ingin memastikan masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau, terutama menjelang Ramadan ketika harga cenderung meningkat. Dengan adanya pasar murah ini, kami berharap daya beli masyarakat tetap stabil,” ujar Bagus dalam sambutannya.
Salah satu inovasi yang dihadirkan dalam pasar murah ini adalah program penukaran tabung gas elpiji 3 kg dengan tabung gas elpiji 5 kg. Langkah ini bertujuan memberikan alternatif bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan energi rumah tangga serta mengurangi ketergantungan terhadap elpiji bersubsidi. Sebagai tambahan, masyarakat yang menukar tabung gas berkesempatan memenangkan hadiah undian berupa sepeda motor.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan, Haemusri Umar, menambahkan bahwa pasar murah ini bukan sekadar sarana jual beli, tetapi juga menjadi wadah untuk memperkuat komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. “Kami ingin memberikan kemudahan bagi warga agar bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga terbaik. Oleh karena itu, kegiatan ini kami gelar sebelum Ramadan dengan harapan bisa membantu persiapan masyarakat,” katanya.

Selain menjual sembako dengan harga lebih terjangkau, pemerintah juga berkomitmen untuk terus memantau harga di pasaran. Dinas Perdagangan serta Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan akan melakukan inspeksi rutin guna mencegah adanya spekulan atau praktik penimbunan barang yang dapat memicu lonjakan harga.
“Dengan pengawasan yang ketat, kami berharap tidak ada pedagang nakal yang mempermainkan harga, sehingga kestabilan ekonomi masyarakat tetap terjaga,” tegas Bagus.
Melalui program ini, pemerintah berharap masyarakat dapat merasakan manfaat langsung dari upaya stabilisasi harga yang dilakukan, sehingga persiapan Ramadan dapat berjalan lebih tenang dan nyaman. (rud)
Tulis Komentar