Waspada Kebakaran Saat Ramadhan, Masyarakat Diimbau Lebih Berhati-hati

$rows[judul] Keterangan Gambar : Anggota Komisi I DPRD Balikpapan, Hj. Kasmah

rumahhijaurakyat.com, BALIKPAPAN - Kebiasaan memanaskan atau memasak kembali hidangan sebelum sahur sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Balikpapan, khususnya umat Muslim. Tujuan utamanya tentu agar makanan lebih nikmat saat disantap bersama keluarga. Namun, kebiasaan ini juga memiliki risiko jika tidak dilakukan dengan hati-hati.

Sering kali, warga yang masih mengantuk atau lelah setelah berbuka dan beraktivitas seharian lupa mematikan alat masak mereka, yang dapat memicu kebakaran. Situasi ini menjadi perhatian khusus bagi Anggota Komisi I DPRD Kota Balikpapan, Hj. Kasmah, yang mengimbau masyarakat agar lebih waspada.

"Masyarakat harus selalu waspada terhadap bahaya kebakaran, terutama saat sahur," ujarnya.

Kasmah memahami bahwa saat bulan Ramadan, kelelahan sering dirasakan, baik di siang hari maupun setelah berbuka. Ketika bangun sahur, banyak orang masih dalam kondisi mengantuk sehingga berisiko lupa mematikan kompor setelah memasak. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kewaspadaan demi mencegah kejadian yang tidak diinginkan.

"Jangan sampai kita menyesal setelah musibah terjadi. Lebih baik mengantisipasi dengan selalu memeriksa dan memastikan kompor dalam keadaan mati setelah digunakan," tambah politisi dari Partai Golkar tersebut.

Selain faktor kelalaian saat memasak, Kasmah juga mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap potensi kebakaran akibat korsleting listrik. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan colokan listrik yang berlebihan, terutama ketika terlalu banyak perangkat elektronik tersambung dalam satu terminal.

"Perhatikan juga penggunaan colokan listrik, terutama bagi anak-anak yang sering menggunakan ponsel sambil mengisi daya. Jika kabel tidak mampu menopang beban listrik yang berlebihan, ini bisa memicu korsleting dan berujung pada kebakaran," jelasnya.

Di samping risiko kebakaran, Kasmah juga menyampaikan rasa prihatinnya terhadap warga yang terdampak bencana lainnya, seperti banjir akibat curah hujan tinggi beberapa waktu lalu. Ia berharap masyarakat dapat lebih siap menghadapi kondisi cuaca ekstrem yang tidak bisa diprediksi.

"Saya turut prihatin terhadap masyarakat yang mengalami musibah kebakaran menjelang Lebaran, begitu juga yang terdampak banjir. Sayangnya, kita tidak bisa menghindari cuaca ekstrem, tetapi kita bisa lebih waspada dan melakukan langkah-langkah pencegahan," pungkasnya. (war)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)