Warga RT 74 Muara Rapak Meriahkan HUT ke-80 RI dengan Berbagai Lomba Unik

$rows[judul]

rumahhijaurakyat.com, Balikpapan, – Suasana penuh semangat dan keceriaan terasa sejak, Senin (18/8/25) pagi di lingkungan RT 74, Kelurahan Muara Rapak, Kecamatan Balikpapan Utara. Warga dari berbagai kalangan tumpah ruah ke lapangan sekitar permukiman mereka. Semua berkumpul untuk satu tujuan: memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia dengan cara yang telah menjadi tradisi turun-temurun, menggelar berbagai lomba khas 17 Agustus.


Bendera merah putih berkibar di setiap sudut lingkungan, dihias dengan semarak warna-warni. Anak-anak berlarian dengan bu-ibu yang berkelompok, dan para bapak sibuk mengatur perlombaan. Tahun ini, perayaan terasa lebih istimewa karena semangat gotong royong dan kebersamaan yang begitu kuat tercermin dalam setiap kegiatan.

Berbeda dengan perlombaan biasa, warga RT 74 mengemas perayaan ini dengan kreativitas. Ada lomba menaikkan layangan, lomba joget dengan iringan lagu tiba-tiba berhenti, lomba makan kerupuk yang digantung, hingga futsal ibu-ibu yang selalu menjadi hiburan tersendiri.

Teriakan dukungan, tawa riang, dan semangat para peserta menjadikan suasana begitu hidup. Anak-anak, remaja, dewasa, hingga ibu-ibu ikut ambil bagian tanpa memedulikan menang atau kalah. Bagi mereka, ini bukan sekadar lomba, tetapi ruang untuk mempererat ikatan sosial di tengah masyarakat yang semakin sibuk dengan rutinitas harian.

“Yang penting kita semua senang, bisa ketawa bareng, berkumpul lagi setelah sekian lama sibuk masing-masing,” ujar Lilis, seorang ibu rumah tangga yang ikut dalam lomba futsal sambil tertawa.

Menurut Ketua RT 74, Rahman, kegiatan seperti ini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya warga setiap kali HUT RI tiba. Meski zaman terus berubah, semangat untuk menjaga tradisi tetap menyala.

“Kami sudah lakukan ini sejak lama, bahkan sebelum saya menjabat sebagai ketua RT. Yang terpenting bagi kami adalah menjaga kebersamaan warga. Perayaan ini bukan hanya soal lomba, tapi soal bagaimana kita terus merawat rasa persaudaraan,” jelas Rahman.

Ia juga menambahkan bahwa persiapan kegiatan dilakukan secara gotong royong. Mulai dari dekorasi, penyusunan acara, hingga penyediaan hadiah, semuanya dilakukan oleh warga secara sukarela.

Perayaan HUT RI di RT 74 adalah bukti bahwa semangat kemerdekaan tidak hanya bisa diwujudkan dalam upacara formal, tetapi juga melalui bentuk-bentuk kegiatan sederhana yang melibatkan masyarakat secara langsung. Di tengah arus individualisme dan kesibukan kota, momen seperti ini menjadi sangat berarti.

Anak-anak belajar tentang arti perjuangan dan kebersamaan, orang dewasa melepas penat sambil menjalin silaturahmi, dan para lansia pun merasa dihargai dengan ikut menyaksikan atau bahkan menjadi juri lomba.

Bagi warga RT 74, kemerdekaan adalah tentang merdeka dalam berkumpul, merdeka dalam bergembira, dan merdeka dalam menjaga persatuan. Semangat itu mereka tunjukkan bukan hanya dengan kata-kata, tetapi melalui tindakan nyata yang membahagiakan banyak orang. (war)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)