Hj. Iim : Kami Mendukung Intruksi Pemerintah Kota Agar Perpisahan Sekolah Tidak DIbebankan Kepada Orang Tua Murid

$rows[judul] Keterangan Gambar : Keterangan Gambar : Anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Hj. Iim, S.Pd.I

rumahhijaurakyat.com, Balikpapan – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan mengeluarkan Instruksi Nomor 420/665/DISDIKBUD yang mengingatkan agar acara perpisahan sekolah tidak menjadi beban finansial bagi orang tua murid. Kebijakan ini diambil sebagai langkah untuk menyesuaikan dengan kondisi ekonomi saat ini, sehingga sekolah diharapkan lebih bijak dalam menyelenggarakan perpisahan siswa.

Instruksi ini bertujuan untuk menghindari biaya yang terlalu besar bagi orang tua, seperti penyewaan tempat mewah, seragam khusus, serta konsumsi yang mahal. Pemkot Balikpapan menganjurkan agar sekolah menyelenggarakan acara perpisahan dengan konsep sederhana namun tetap memiliki makna bagi siswa dan keluarga mereka.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Hj. Iim, menyatakan dukungannya terhadap aturan ini. Menurutnya, wisuda untuk anak-anak TK dan SD sebenarnya tidak diperlukan, karena tradisi wisuda umumnya ditujukan bagi lulusan perguruan tinggi.

"Wisuda itu untuk mereka yang menyelesaikan pendidikan tinggi, seperti Sarjana (S1). Anak TK dan SD belum perlu wisuda," ujarnya kepada awak media.

Selain itu, ia juga mengimbau sekolah agar menggunakan fasilitas yang tersedia, seperti aula sekolah, untuk mengadakan acara perpisahan. Dengan cara ini, kebersamaan siswa tetap terjalin tanpa harus mengeluarkan biaya besar.

Instruksi ini mendapat tanggapan positif dari banyak pihak, termasuk orang tua murid yang merasa kebijakan ini sangat membantu. Sebagian besar orang tua mengeluhkan tingginya biaya perpisahan di tahun-tahun sebelumnya, yang terkadang mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

"Dulu kami harus membayar cukup mahal untuk perpisahan anak. Padahal, acara seperti ini bisa dibuat lebih sederhana tanpa kehilangan maknanya. Kebijakan ini sangat kami dukung," ujar seorang wali murid di Balikpapan.

Sementara itu, beberapa sekolah mulai menyesuaikan konsep acara perpisahan agar selaras dengan kebijakan ini. Beberapa di antaranya telah merancang kegiatan seperti pentas seni dan refleksi perjalanan belajar siswa sebagai pengganti acara perpisahan yang mewah.

Pemkot Balikpapan berharap kebijakan ini dapat diterapkan secara menyeluruh oleh setiap sekolah. Selain mengurangi beban finansial, aturan ini juga bertujuan untuk mengembalikan makna perpisahan sebagai momen kebersamaan yang tidak perlu dilakukan dengan kemewahan. (war)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)